Setiap melihat sebuah pernikahan saya sering bertanya bisakah
janji rekan-rekan yang menikah itu dipertahankan? Sehidup semati bukan
hanya dalam sukacita namun juga dalam kedukaan. Bisakah mereka
menjalaninya sampai batas akhir dimana maut memisahkan mereka? Apalagi
di tengah dunia yang gonjang ganjing dipenuhi permasalahan. Apalagi
cerai seperti menjadi makanan sehari-hari. Berita perceraian di tv itu
sudah seperti minum obat diberitakan 3 kali sehari dari kalangan artis.
Namun saat bertemu tante Wenni di RS Advent saat menjenguk Pak Budi
saya jadi belajar arti kesetiaan. Kesetiaan bukan sekedar di saat suka
namun disaat apapun seindah dan sesulit apapun itu. Melihat tante yang
tetap setia dan penuh kasih merawat Pak Budi saya jadi terharu. Sesuatu
yg ga bisa saya ceritakan dengan kata-kata. Namun saya beljar untuk
tulus mengasihi…
Yang terlintas saat itu.. mungkin inilah aku dihadapan Allah penuh
lumpur dosa . penuh kejijikan dan ketidaklayakan namun Ia tak pernah
meninggalkanku. Ia senantiasa ada disisiku dan memberiku kekuatan. Ia
yang tak pernah lalai bahkan menyatakan.”Tidak usah takut karena kamu
lebih berharga dari banyak burung pipit”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar