Hari Valentine menurut pandangan islam
‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian
mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara
kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim. (QS:5:51)’
Untuk muda-mudi generasi penerus, tulisan ini akan memaparkan sedikit panjang lebar tentang CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara kepada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan , bahkan eksploitasi cinta akan dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.
Untuk muda-mudi generasi penerus, tulisan ini akan memaparkan sedikit panjang lebar tentang CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara kepada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan , bahkan eksploitasi cinta akan dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.
Kali ini akan kita kupas tentang Valentine yang secara kebetulan
perkembangannya paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan
materialisme. Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah
instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta
yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke
muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak
saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan
oleh anak-anak SD.
Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah
perayaan yang harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan
muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada
anak-anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan nilai-nilai
ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal yang mudah karena sesungguhnya
kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah
kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak
merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara yang
baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan
menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.
Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang Valentine sedikit
panjang lebar agar kita mendapatkan informasi yang komprehensif1 dan
akurat sehingga kita dapat mensikapi hiruk-pikuk Valentine yang
tahun-demi-tahun harus kita akui memang telah bertambah intensitasnya.
Sejarah Valentine
Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah
dianggap menjadi martir ?Islam : Syuhada- oleh orang-orang Kristen
(katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo)
oleh orang-orang Kristen.
Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 – 270 M) mempunyai
kebijakan yang melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut
raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan
agresif dan potensial dalam berperang.
Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka
berdua secara diam-diam tetap menikahkan para parujurit dan muda-mudi,
lama-kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang rajapun
marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo
Marius yaitu berupa hukuman mati.
Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan
dahulu, dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang gadis anak
sipir penjara, kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga
menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine
masih sempat menulis pesan kepada gadis kenalannya, yang isinya :
‘ From Your Valentine ‘
Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu
mengingat kedua santo tersebut dan merayakannya sebagai bentuk ekspresi
cinta kasih Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi
setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius
meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 sebagai hari Velentine.
Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan
memperingati dua orang suci Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya
demi kasih sayang.
Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi
Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari raya untuk memperingati dewi
Juno, dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang
Romawi kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum
perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.
Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan
untuk memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan
perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu
digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki
mengambil satu kertas sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan
pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian
mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan
dihari-hari berikutnya.
Valentine dan Barat
Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan
ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang
semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah
bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai
?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap
tanggal 15 Pebruari.
Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia
terdapat kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti
cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah
memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14
Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah
tersinkretisasi dengan peradaban Barat.
Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas,
sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks
bebas.
Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena
ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul,
orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang
predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu
apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal
Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan
tehnologi.
Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk
pesta Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk
hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang
semuanya itu mengarah ke peradaban Barat.
Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap beberapa
masyarakat kota, ada seorang koresponden yang pernah berada di luar
negeri memberikan pandangannya bahwa Valentine telah menjadi media Barat
untuk memasarkan produknya, merebaknya Valentine di kalangan muda-mudi,
menjadikan mereka ramah dan permisif terhadap produk-produk Barat,
antara lain fashion, kafe, hotel, film, seks pranikah, dan lain
sebagainya.
Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang bisa
menjadikan seseorang merasa tidak ketinggalan zaman, gaul, fashionable
dan segudang simbol peradaban Barat lainnya, salah satu faktor besarnya
daya jual produk-produk Barat adalah terbangunnya opini tersebut
dikalangan muda-mudi, contoh, orang ingin mengganti Hp-nya dengan HP
baru hanya dengan satu alasan saja yaitu ?model baru lebih trendy atau
fashionable yang lama telah ketinggalan jaman dan memalukan? , opini
semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui acara-acara Valentine.
Survey Membuktikan
Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada diwilayah
pinggiran kota via telepone ketika diajukan pertanyaan apakah Valentine
itu ? didapatkan hasil rata-rata para koresponden dari kalangan remaja
memberikan jawaban bahwa Valentine adalah hari kasih sayang walaupun
sebagian besar dari mereka tidak mengetahui sejarah Valentine. Dan
ketika mereka ditanya apakah ingin merayakan Valentine?, sebagian besar
menjawab ya dan ingin merayakan bersama sang kekasih, sebagian yang
lainnya menjawab tidak perlu dengan alasan kasih sayang itu bukan hanya
satu hari itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang memberikan
alasan karena Valentine adalah budaya Barat yang memiliki efek negatif
dan merusak. Yang cukup mengejutkan ada seorang anak SD yang tahu
tentang hari Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah kepada
teman spesial.
Dan dari wawancara dengan korespeonden yang sudah berumah tangga
dengan kisaran umur antara 30 tahun hingga 50 tahun memberikan hasil
bahwa ketika mereka dalam usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu
tentang Valentine walaupun pernah mendengar kata Valentine, sebagian
kecil mengatakan ketika masih remaja mereka telah tahu tentang Valentine
tetapi tidak pernah merayakannya. Dan ketika diberi pertanyaan lanjutan
apakah akan memberikan izin kepada anaknya untuk merayakan Valentine,
sebagian besar menjawab tidak masalah asal tidak kebablasan, dan
sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan memberikan pengarahan dan
sebagian yang lainnya lagi akan melarang karena mengetahui bahwa
Valentine adalah budaya Barat dan bertentangan dengan agama Islam.
Dari wawancara tersebut dapat diperoleh gambaran tentang opini dan sikap masyarakat mengenai Valentine ?walaupun kurang akurat-:
Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal
Valentine padahal para orang-tua mereka hampir 100% tidak mengenal
Valentine pada masa remajanya berarti Valentine telah berkembang pesat
dalam satu generasi.
Kedua, hanya sebagian kecil remaja yang menentang Valentine dan hampir 100% yang tidak mengetahui tentang sejarah Valentine.
Dan sekarang mari kita tinjau pandangan Islam tentang Valentine dan bagaimana semestinya umat Islam harus bersikap.
PANDANGAN ISLAM TENTANG VALENTINE
Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa Valentine merupakan :
1. Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus
Galasius untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan
Santo Marius.
2. Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).
3. Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
4. Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.,
2. Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).
3. Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
4. Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.,
Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, alasannya :
Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama
Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti
bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine
tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk
memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang
Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan
mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain
yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah
memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam
dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku agamaku. QS. 109:1-6
Bagimu agamamu, bagiku agamaku. QS. 109:1-6
Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah
ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah
berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan
seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah
berhala.
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim
Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh
orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai
bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk
kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.
Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya
rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui
Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi
juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya,
pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis,
dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad
Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.
Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam,
banyak para muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan
dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya,
mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine
atau menerima kartu valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut
acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di
majalah-majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para
muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya, Allah
SWT telah memberikan peringatan :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36
Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan/nilai
negatif kepada temannya dengan perkataan ?sok tahu lu? ternyata mereka
sendiri terhadap Valentine juga sok tahu. Wallahu a?lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar